
Oleh sebab itu, Seluruh pemangku kepentingan pembangunan wajib berusaha mencari satu mekanisme yang mudah memberikan peluang dan kesempatan bagi masyarakat adat untuk membangun diri dan keluarganya di dalam kampung melalui program Transformasi Papua supaya setiap orang, setiap anggota masyakat adat Papua dapat hidup layak dalam tatanan kampung atau marga serta sanggup berpartisipasi secara efektif didalam masyarakat pada umumnya.
Pengembangan
sektor-sektor pembangunan di Tanah ini seakan melirik dengan mata sebelah
keberadaan Anak Asli Papua, khususnya di atas tanah yang didiami oleh 5 Suku
Besar (Sobey,Armati,Rumbuway, Manirem dan Isirawa), kondisi dan realita hidup
anak/orang asli Sarmi seakan termarginalkan, dan jika ini dibiarkan terus
menerus berlangsung lambat-laun orang asli SARMI akan tergilas dengan lajunya
proses pembangunan dan lebih tragis lagi orang asli SARMI akan menjadi
penonton, karena tidak dapat beradaptasi dengan maju pesatnya zaman.
Proteksi
dan pemberdayaan Orang Asli SARMI, haruslah dilakukan guna memacu dan
mengangkat MARTABAT Anak Negeri di atas Tanahnya. Keperpihakan Pemerintah
diharapkan tidak hanya sebatas program/kegiatan dan kata – kata kiasan belaka
sebagai penghibur dan pemadam kebakaran, tetapi lebih dari itu kami menanti
bukti nyata.
Banyaknya
bantuan Pemerintah di Bidang Kesehatan untuk biaya rujukan bagi masyarakat
tidak mampu, masih belum efektif berjalan dan banyak salah sasaran atau dengan
kata lain lebih banyak dinikmati oleh masyarakat non asli SARMI. Demikian
halnya bantuan biaya Pendidikan,
bantuan
biaya pengembangan usaha lokal, pembukaan lapangan pekerjaan baik di bidang
pemerintahan maupun swasta yang ada
dinilai belum optimal dalam pelaksanaannya.
Pemberian
kesempatan oleh Pemerintah kepada Nelayan Nusantara dalam upaya pemenuhan
kebutuhan konsumen dibidang perikanan yang terkesan tanpa menghiraukan hak-hak
dasar masyarakat adat, menjadi salah satu penyebab tersingkirnya nelayan
tradisional diatas Air milik pusaka leluhurnya.
Pembukaan
Lahan / Hutan untuk kepentingan peningkatan PAD Kabupaten oleh Pemerintah
Daerah yang hasilnya nanti akan lebih besar dinikmati oleh para pemangku
kepentingan ketimbang Pemilik Hak Ulayat.
yang secara turun-temurun telah ada
di atas Tanah ini.
Dari
beberapa aspek diatas, marilah kita lihat dimanakah keperpihakan Pemerintah
terhadap orang ASLI SARMI dan adakah pengakuan Pemerintah terhadap kekuatan
kelembagaan Adat
Dalam
membangun daerah pemerintah saja tidak akan mampu melakukannya, memerlukan
kebersamaan antar para pemangku kepentingan ( Adat, Agama dan Pemerintah )
Bila kita sanggup menemukan solusi
pemecahan masalahanya dan menjalankan mekanisme ini, maka kita telah memberikan
kekuatan baru, kesadaran baru dan semangat positif untuk membangun manusia
bangsa pribumi Papua.
Tanah Leluhur Kita sangat Kaya raya
dengan berbagai bahan Mineral yang terkandung didalamnya, JANGAN BIARKAN Orang
ASLI SARMI bagaikan seekor ayam yang mati kelaparan diatas Tumpukan Jerami. (Ad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar