Pimpinan Dan Seluruh Staf Dewan Adat Daerah Kabupaten SARMI Mengucapkan Selamat Menjalani Minggu Advent 2014, Kepada Seluruh Umat Kristiani....

Rabu, 26 November 2014

Johan Yaas Terpilih Sebagai Ketua Dewan Adat Sarmi

Konferensi masyarakat adat Sarmi yang bertemakan ‘Masyarakat Sarmi yang berbudaya’ dengan subtema ‘Membangun karakter Masyarakat Adat Sarmi yang berbudaya, beradab, dan bersatu dalam hidup bermasyarakat dan bernegara,’ ini, dalam pemilihan pengurus harian Dewan Adat Daerah Sarmi ini di hadiri 5 suku besar yakni suku Sobey, Armati, Rumbay, Manirem, dan Isirawa. Kegiatan yang dibuka langsung Bupati Sarmi, Mesak Manibor ini disaksikan langsung para undangan, peserta dan masyarakat dari berbagai distrik se-Kabupaten Sarmi.
Bupati Kabupaten Sarmi, Mesak Manibor meminta tidak ada kepentingan sekelompok orang atau kepentingan tertentu dalam pelaksanaan Konfrensi Masyarakat Adat Sarmi  kedua ini. Agar hasilnya dapat digunakan untuk membangun Kabupaten Sarmi.
“Kadang juga, Dewan Adat menamakan diri untuk kepentingan tertentu. Ada yang menamakan diri dewan adat, masyarakat, tapi hari ini menyatukan hati kita untuk bersama-sama untuk bergandengan tangan,” kata Manibor, (24/11).
Salah satu masalah terhambatnya pembangunan di Kabupaten Sarmi, lanjut Manibor, lantaran persoalan kepemilik hak masyarakat adat, seperti contoh setiap membangun, masih ada orang yang memalang area tersebut.
“Inilah fungsi dewan adat untuk menjadi jembatan  dan menjadi fungsi pembangunan di  tanah ini,” ujarnya.
Ia meminta kepada seluruh Dewan Adat Sarmi untuk tetap menjadi mitra pemerintah dan mendorong pembangunan ini. Dewan harus bersatu, kata Manibor. Tapi bukan untuk diboncengi oleh oknum yang hanya sifatnya mengacaukan pembangunan.
Mewakili Dewan Adat Papua,  Leonardus Imbiri mengatakan Konferensi Masyarakat Adat Sarmi ini merupakan momentum dan sejarah perjalan masyarakat Adat di Tanah Papua. Musyawarah yang dilakukan pada hari ini, lanjut Imbiri, merupakan bagian dari proses konsolidasi yang dilaksanakan masyarakat dewan adat Sarmi.
“Kami adalah pemilik di Negeri ini dan tertuang secara jelas dalam manivesto butir-butir dewan adat. Tanah, air dan udara adalah milik masyarakat adat bukan milik orang lain,” kata Imbiri.
Ketua Dewan Adat daerah Sarmi terpilih, Yohan Yaas mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mempercayakan jabatan tersebut kepada dirinya.
“Saya sangat bersyukur atas hasil ini dan saya bersama pengurus harian lainnya akan bergandeng tangan untuk membangun Kabupaten Sarmi bersama-sama,” kata Yohan (Ketua DAD SARMI Periode 2014-2019).
Proses pemilihan ketua Dewan Adat Daerah Sarmi ini melalui musyarawah di dalam satu rumah adat yang terdiri dari 5 Suku Besar Kabupaten Sarmi. Dimana pelaksanaannya mulai sejak pukul 10.30 wit hingga pukul 23.55 wit.
Berikut hasil pelaksana harian Dewan Adat daerah Sarmi :
  1. Ketua Umum, Johan Yaas;
  2. Ketua I, Lukas Worone;
  3. Ketua II, Adolf Dimomonmau;
  4. Ketua III, Yezkiel Jemjeman;
  5. Sekretaris Umum, Yakonias M. Wabrar;
  6. Wakil Sekretaris, Izak S. Wersemetawar;
  7. Bendahara, Kornelia Marbo;
  8. Wakil Bendahara, John FG. Soumilena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar